Rabu, 09 Desember 2009
OSGi
OSGi teknologi adalah sistem modul dinamis untuk Java ™
OSGi teknologi menyediakan layanan berorientasi, komponen berbasis lingkungan untuk para pengembang dan menawarkan cara-cara standar untuk mengelola siklus hidup perangkat lunak. Kemampuan ini sangat meningkatkan nilai berbagai komputer dan perangkat yang menggunakan platform Java.
Pengadopsi teknologi OSGi manfaat dari peningkatan waktu ke pasar dan mengurangi biaya pengembangan karena teknologi OSGi menyediakan integrasi pra-dibangun dan pra-komponen subsistem diuji. Teknologi ini juga mengurangi biaya pemeliharaan dan kemajuan aftermarket baru peluang unik karena jaringan dapat dimanfaatkan untuk secara dinamis mengupdate atau memberikan layanan dan aplikasi di lapangan.
Spesifikasi:
OSGi spesifikasi yang dikembangkan oleh para anggota dalam proses terbuka dan tersedia untuk umum secara gratis di bawah Lisensi Spesifikasi OSGi. OSGi Alliance yang memiliki kepatuhan program yang hanya terbuka untuk anggota. Pada Oktober 2009, daftar bersertifikat OSGi implementasi berisi lima entri.
Java 2 Platform
Java Application Programming Interface (Java API)
Java API merupakan komponen-komponen dan kelas Java yang sudah jadi, yang memiliki berbagai kemampuan. Kemampuan untuk menangani objek, string, angka dan sebagainya
1. Applet
Java Applet merupakan program Java yang berjalan di atas browser. Penggunaan applet ini akan membuat halaman HTML lebih dinamis dan menarik.
2. Java Networking
3. Java Database Connectivity (JDBC)
JDBC API terdiri atas class dan interface yang ditulis dalam bahasa Java untuk sebagai alat bantu bagi pembuat program (developer) dan menyediakan sekumpulan API untuk mengatur keamanan mengakses database seperti Oracle, MySQL, PostgreSQL, Microsoft SQL Server. Jadi keunggulan API JDBC dapat mengakses sumber data dan berjalan pada semua Platform yang mempunyai Java Virtual Machine (JVM).
4. Java Server Pages (JSP)
JSP adalah suatu teknologi web berbasis bahasa pemrograman Java dan berjalan pada platform Java.. JSP merupakan pengembangan dari Servlet serta merupakan bagian dari teknologi Java 2 Platform Enterprise Edition (J2EE).
5. Java Card
· Java 2 Platform, Standard Edition (J2SE™) Platform digunakan untuk menjalankan dan mengembangkan aplikasi Java pada level PersonalComputer (PC). Platform ini berisi class-class inti pada Java dan Graphical User Interface (GUI).
· Java 2 Platform, Micro Edition (J2ME™ ) Platform ini digunakan untuk menjalankan dan mengembangkan aplikasi-aplikasi Java pada handheld devices atau perangkat-perangkat semacam handphone, Personal Digital Assistance (PDA) dan PocketPC.
· Java 2 Platform, Enterprise Edition (J2EE ) Platform ini berupa paket yang berisi class-class dan interface-interface yang digunakanuntuk menjalankan dan mengembangkanaplikasi Java berbasis web, seperti class-classServlet, Java Server Pages (JSP) dan Enterprise JavaBeans (EJB) serta Java CORBA.
FITUR PADA ANTAR MUKA TELEMATIKA
Antarmuka pemakai (User Interface) merupakan mekanisme komunikasi antara pengguna (user) dengan sistem. Antarmuka pemakai (User Interface) dapat menerima informasi dari pengguna (user) dan memberikan informasi kepada pengguna (user) untuk membantu mengarahkan alur penelusuran masalah sampai ditemukan suatu solusi.
Terdapat dua jenis antarmuka, yaitu Command Line Interface(CLI) dan Graphical User Interface(GUI).
• Command Line Interface(CLI)
CLI adalah tipe antarmuka dimana pengguna berinteraksi dengan sistem operasi melalui text-terminal. Pengguna menjalankan perintah dan program di sistem operasi tersebut dengan cara mengetikkan baris-baris tertentu.Meskipun konsepnya sama, tiap-tiap sistem operasi memiliki nama atau istilah yang berbeda untuk CLI-nya.
• Graphical User Interface(GUI)
GUI adalah tipe antarmuka yang digunakan oleh pengguna untuk berinteraksi dengan sistem operasi melalui gambar-gambar grafik, ikon, menu, dan menggunakan perangkat penunjuk ( pointing device) seperti mouse atau track ball. Elemen-elemen utama dari GUI bisa diringkas dalam konsep WIMP ( window, icon, menu, pointing device).
User interface berfungsi untuk menginputkan pengetahuan baru ke dalam basis pengetahuan sistem pakar (ES) dan menampilkan penjelasan sistem dan memberikan panduan pemakaian sistem secara menyeluruh step by step sehingga user mengerti apa yang akan dilakukan terhadap suatu sistem. Yang terpenting dalam membangun user interface adalah kemudahan dalam memakai atau menjalankan sistem, interaktif, komunikatif, sedangkan kesulitan dalam mengembangkan atau membangun suatu program jangan terlalu diperlihatkan.
Nama Kelompok :
1. Anita Prienjastati
2. Deri Bagja
3. Dwi Nanda Pradipta
4. Muhammad Syawaludin
5. Seli Varlenav
Selasa, 08 Desember 2009
Jaringan
• Berbagi sumber file dan memindah-mindahkannya tanpa menggunakan kabel.
• Mudah untuk di-setup dan handal sehingga cocok untuk pemakaian di kantor atau di rumah.
• Produk dari produsen yang berbeda kadang-kadang tidak kompatibel.
• Harganya lebih mahal dibanding menggunakan teknologi ethernet kabel biasa.
Mirip dengan jaringan Ethernet kabel, sebuah wireless LAN mengirim data dalam bentuk paket. Setiap adapter memiliki nomor ID yang permanen dan unik yang berfungsi sebagai sebuah alamat, dan tiap paket selain berisi data juga menyertakan alamat penerima dan pengirim paket tersebut.
Wireless LAN biasanya menggunakan salah satu dari dua topologi--cara untuk mengatur sebuah jaringan. Walau menggunakan prinsip kerja yang sama, kecepatan mengirim data dan frekuensi yang digunakan oleh wireless LAN berbeda berdasarkan jenis atau produk yang dibuat, tergantung pada standar yang mereka gunakan.
Wireless LAN mungkin tampaknya sangat layak untuk diterapkan dimana saja dan kapan saja. Tetapi harganya masih mahal, dan kinerjanya masih belum dapat diandalkan. Pada kebanyakan kantor, jaringannya menggunakan Ethernet kabel, karena sudah lama terpasang, dan harganya sangat murah. Untuk di rumah, orang dapat menggunakan jaringan kabel telepon untuk menyambungkan banyak PC dan dapat dipakai untuk berbagi-pakai akses Internet.
Untuk memaksimal Jaringan wireless yaitu :
1. Posisikan wireless router atau wireless access point di tengah lokasi.
2. Jauhkan Wireless router dari bahan yang mengandung metal dan tinggikan dari lantai atau dinding.
3. Gunakan Antena Wireless yang tepat.
4. Tukar wireless network adapter pada Komputer. Tambahkan wireless repeater.
5. Tambahkan wireless repeater.
6. Pilih channel yang tepat untuk wireless router.
7. Mengurangi interferensi Sinyal Wireless.
8. Update your firmware or your network adapter driver.
9. Gunakanlah perangkat dari satu vendor. )
10. Upgrade 802.11b devices ke 802.11g.
Perlengkapan WiFi mempunyai batasan jarak komunikasi sekitar 5-8km, jika lebih dari itu maka kekuatan atau daya nya akan melemah, agar tetap kuat maka perlu diatasi dengan beberapa langkah yang ada seperti :
1. Jarak jangkauan komunikasi WiFi sekitar 5-8 km.
2. Kemungkinan Akses point berada di ISP.
Perkembangan teknologi yang ada, seperti system operasi dan perangkat lunak juga membuat perlu ditingkatkannya kompatibilitas dari infrastruktur pendukung dalam hal ini perangkat keras dari komputer yang digunakan, sehingga dapat mendukung implementasi dari sistem operasi dan perangkat lunak yang ada.
FITUR PADA ANTAR MUKA TELEMATIKA
Pengertian antarmuka ( interface) adalah salah satu layanan yang disediakan sistem operasi sebagai sarana interaksi antara pengguna dengan sistem operasi. Antarmuka adalah komponen sistem operasi yang bersentuhan langsung dengan pengguna.
Antarmuka pemakai (User Interface) merupakan mekanisme komunikasi antara pengguna (user) dengan sistem. Antarmuka pemakai (User Interface) dapat menerima informasi dari pengguna (user) dan memberikan informasi kepada pengguna (user) untuk membantu mengarahkan alur penelusuran masalah sampai ditemukan suatu solusi.
Terdapat dua jenis antarmuka, yaitu Command Line Interface(CLI) dan Graphical User Interface(GUI).
• Command Line Interface(CLI)
CLI adalah tipe antarmuka dimana pengguna berinteraksi dengan sistem operasi melalui text-terminal. Pengguna menjalankan perintah dan program di sistem operasi tersebut dengan cara mengetikkan baris-baris tertentu.Meskipun konsepnya sama, tiap-tiap sistem operasi memiliki nama atau istilah yang berbeda untuk CLI-nya.
• Graphical User Interface(GUI)
GUI adalah tipe antarmuka yang digunakan oleh pengguna untuk berinteraksi dengan sistem operasi melalui gambar-gambar grafik, ikon, menu, dan menggunakan perangkat penunjuk ( pointing device) seperti mouse atau track ball. Elemen-elemen utama dari GUI bisa diringkas dalam konsep WIMP ( window, icon, menu, pointing device).
User interface berfungsi untuk menginputkan pengetahuan baru ke dalam basis pengetahuan sistem pakar (ES) dan menampilkan penjelasan sistem dan memberikan panduan pemakaian sistem secara menyeluruh step by step sehingga user mengerti apa yang akan dilakukan terhadap suatu sistem. Yang terpenting dalam membangun user interface adalah kemudahan dalam memakai atau menjalankan sistem, interaktif, komunikatif, sedangkan kesulitan dalam mengembangkan atau membangun suatu program jangan terlalu diperlihatkan.
Tangible User Interface
Salah satu pelopor dalam antarmuka pengguna nyata adalah Hiroshi Ishii, seorang profesor di MIT Media Laboratory yang mengepalai Berwujud Media Group. Pada visi-Nya nyata UIS, disebut Berwujud Bits, adalah memberikan bentuk fisik ke informasi digital, membuat bit secara langsung dimanipulasi dan terlihat. Bit nyata mengejar seamless coupling antara dua dunia yang sangat berbeda dari bit dan atom.
Karakteristik Berwujud User Interfaces
1. Representasi fisik digabungkan untuk mendasari komputasi informasi digital.
2. Representasi fisik mewujudkan mekanisme kontrol interaktif.
3. Representasi fisik perseptual digabungkan untuk secara aktif ditengahi representasi digital.
4. Keadaan fisik terlihat "mewujudkan aspek kunci dari negara digital dari sebuah sistem.
Contoh :
Sebuah contoh nyata adalah Marmer UI Answering Machine oleh Durrell Uskup (1992). Sebuah kelereng mewakili satu pesan yang ditinggalkan di mesin penjawab. Menjatuhkan marmer ke piring diputar kembali pesan atau panggilan terkait kembali pemanggil.
Contoh lain adalah sistem Topobo. Balok-balok dalam LEGO Topobo seperti blok yang dapat bentak bersama, tetapi juga dapat bergerak sendiri menggunakan komponen bermotor. Seseorang bisa mendorong, menarik, dan memutar blok tersebut, dan blok dapat menghafal gerakan-gerakan ini dan replay mereka.
Pelaksanaan lain memungkinkan pengguna untuk membuat sketsa gambar di atas meja sistem dengan pena yang benar-benar nyata. Menggunakan gerakan tangan, pengguna dapat mengkloning gambar dan peregangan dalam sumbu X dan Y akan hanya sebagai salah satu program dalam cat. Sistem ini akan mengintegrasikan kamera video dengan gerakan sistem pengakuan.
Contoh lain adalah logat, pelaksanaan TUI membantu membuat produk ini lebih mudah diakses oleh pengguna tua produk. 'teman' lewat juga dapat digunakan untuk mengaktifkan interaksi yang berbeda dengan produk.
Beberapa pendekatan telah dilakukan untuk membangun middleware untuk TUI generik. Mereka sasaran menuju kemerdekaan aplikasi domain serta fleksibilitas dalam hal teknologi sensor yang digunakan. Sebagai contoh, Siftables menyediakan sebuah platform aplikasi yang sensitif menampilkan gerakan kecil bertindak bersama-sama untuk membentuk antarmuka manusia-komputer.
Dukungan kerjasama TUIs harus mengizinkan distribusi spasial, kegiatan asynchronous, dan modifikasi yang dinamis, TUI infrastruktur, untuk nama yang paling menonjol. Pendekatan ini menyajikan suatu kerangka kerja yang didasarkan pada konsep ruang tupel LINDA untuk memenuhi persyaratan ini. Kerangka kerja yang dilaksanakan TUI untuk menyebarkan teknologi sensor pada semua jenis aplikasi dan aktuator dalam lingkungan terdistribusi.
Berikut adalah link video tentang Tangible User Interface:
http://www.youtube.com/watch?v=U6qMzb3kFnc
Senin, 07 Desember 2009
SPEECH RECOGNITION
Pengenalan ucapan, atau yang sering disebut dengan Automatic Speech Recognition (ASR) adalah suatu pengembangan teknik dan sistem yang memungkinkan komputer untuk menerima masukan berupa kata yang diucapkan. Teknologi ini memungkinkan suatu perangkat untuk mengenali dan memahami kata-kata yang diucapkan dengan cara digitalisasi kata dan mencocokkan sinyal digital tersebut dengan suatu pola tertentu yang tersimpan dalam suatu perangkat. Kata-kata yang diucapkan diubah bentuknya menjadi sinyal digital dengan cara mengubah gelombang suara menjadi sekumpulan angka yang kemudian disesuaikan dengan kode-kode tertentu untuk mengidentifikasikan kata-kata tersebut. Hasil dari identifikasi kata yang diucapkan dapat ditampilkan dalam bentuk tulisan atau dapat dibaca oleh perangkat teknologi sebagai sebuah komando untuk melakukan suatu pekerjaan, misalnya penekanan tombol pada telepon genggam yang dilakukan secara otomatis dengan komando suara.
Alat pengenal ucapan, yang sering disebut dengan speech recognizer, membutuhkan sampel kata sebenarnya yang diucapkan dari pengguna. Sampel kata akan didigitalisasi, disimpan dalam komputer, dan kemudian digunakan sebagai basis data dalam mencocokkan kata yang diucapkan selanjutnya. Sebagian besar alat pengenal ucapan sifatnya masih tergantung kepada pengeras suara. Alat ini hanya dapat mengenal kata yang diucapkan dari satu atau dua orang saja dan hanya bisa mengenal kata-kata terpisah, yaitu kata-kata yang dalam penyampaiannya terdapat jeda antar kata. Hanya sebagian kecil dari peralatan yang menggunakan teknologi ini yang sifatnya tidak tergantung pada pengeras suara. Alat ini sudah dapat mengenal kata yang diucapkan oleh banyak orang dan juga dapat mengenal kata-kata kontinu, atau kata-kata yang dalam penyampaiannya tidak terdapat jeda antar kata.
Pengenalan ucapan dalam perkembangan teknologinya merupakan bagian dari pengenalan suara (proses identifikasi seseorang berdasarkan suaranya). Pengenalan suara sendiri terbagi menjadi dua, yaitu pengenalan pengguna (identifikasi suara berdasarkan orang yang berbicara) dan pengenalan ucapan (identifikasi suara berdasarkan kata yang diucapkan).
Perkembangan alat pengenal ucapan
Sejak tahun 1940, perusahaan American Telephone and Telegraph Company (AT&T) sudah mulai mengembangkan suatu perangkat teknologi yang dapat mengidentifikasi kata yang diucapkan manusia. Sekitar tahun 1960-an, para peneliti dari perusahaan tersebut sudah berhasil membuat suatu perangkat yang dapat mengidentifikasi kata-kata terpisah dan pada tahun 1970-an mereka berhasil membuat perangkat yang dapat mengidentifikasi kata-kata kontinu. Alat pengenal ucapan kemudian menjadi sangat fungsional sejak tahun 1980-an dan masih dikembangkan dan terus ditingkatkan keefektifannya hingga sekarang.
Jenis-jenis pengenalan ucapan
Berdasarkan kemampuan dalam mengenal kata yang diucapkan, terdapat 5 jenis pengenalan kata, yaitu :
1. Kata-kata yang terisolasi
Proses pengidentifikasian kata yang hanya dapat mengenal kata yang diucapkan jika kata tersebut memiliki jeda waktu pengucapan antar kata
2. Kata-kata yang berhubungan
Proses pengidentifikasian kata yang mirip dengan kata-kata terisolasi, namun membutuhkan jeda waktu pengucapan antar kata yang lebih singkat
3. Kata-kata yang berkelanjutan
Proses pengidentifikasian kata yang sudah lebih maju karena dapat mengenal kata-kata yang diucapkan secara berkesinambungan dengan jeda waktu yang sangat sedikit atau tanpa jeda waktu. Proses pengenalan suara ini sangat rumit karena membutuhkan metode khusus untuk membedakan kata-kata yang diucapkan tanpa jeda waktu. Pengguna perangkat ini dapat mengucapkan kata-kata secara natural
4. Kata-kata spontan
Proses pengidentifikasian kata yang dapat mengenal kata-kata yang diucapkan secara spontan tanpa jeda waktu antar kata
5. Verifikasi atau identifikasi suara
Proses pengidentifikasian kata yang tidak hanya mampu mengenal kata, namun juga mengidentifikasi siapa yang berbicara.
Aplikasi alat pengenal ucapan
Bidang komunikasi
Komando Suara
Komando Suara adalah suatu program pada komputer yang melakukan perintah berdasarkan komando suara dari pengguna. Contohnya pada aplikasi Microsoft Voice yang berbasis bahasa Inggris. Ketika pengguna mengatakan “Mulai kalkulator” dengan intonasi dan tata bahasa yang sesuai, komputer akan segera membuka aplikasi kalkulator. Jika komando suara yang diberikan sesuai dengan daftar perintah yang tersedia, aplikasi akan memastikan komando suara dengan menampilkan tulisan “Apakah Anda meminta saya untuk ‘mulai kalkulator’?”. Untuk melakukan verifikasi, pengguna cukup mengatakan “Lakukan” dan komputer akan langsung beroperasi.
Pendiktean
Pendiktean adalah sebuah proses mendikte yang sekarang ini banyak dimanfaatkan dalam pembuatan laporan atau penelitian. Contohnya pada aplikasi Microsoft Dictation yang merupakan aplikasi yang dapat menuliskan apa yang diucapkan oleh pengguna secara otomatis.
Telepon
Pada telepon, teknologi pengenal ucapan digunakan pada proses penekanan tombol otomatis yang dapat menelpon nomor tujuan dengan komando suara.
Bidang kesehatan
Alat pengenal ucapan banyak digunakan dalam bidang kesehatan untuk membantu para penyandang cacat dalam beraktivitas. Contohnya pada aplikasi Antarmuka Suara Pengguna atau Voice User Interface (VUI) yang menggunakan teknologi pengenal ucapan dimana pengendalian saklar lampu misalnya, tidak perlu dilakukan secara manual dengan menggerakkan saklar tetapi cukup dengan mengeluarkan perintah dalam bentuk ucapan sebagai saklarnya. Metode ini membantu manusia yang secara fisik tidak dapat menggerakkan saklar karena cacat pada tangan misalnya. Penerapan VUI ini tidak hanya untuk lampu saja tapi bisa juga untuk aplikasi-aplikasi kontrol yang lain.
Bidang militer
Pelatihan Penerbangan
Aplikasi alat pengenal ucapan dalam bidang militer adalah pada pengatur lalu-lintas udara atau yang dikenal dengan Air Traffic Controllers (ATC) yang dipakai oleh para pilot untuk mendapatkan keterangan mengenai keadaan lalu-lintas udara seperti radar, cuaca, dan navigasi. Alat pengenal ucapan digunakan sebagai pengganti operator yang memberikan informasi kepada pilot dengan cara berdialog.
Helikopter
Aplikasi alat pengenal ucapan pada helikopter digunakan untuk berkomunikasi lewat radio dan menyesuaikan sistem navigasi. Alat ini sangat diperlukan pada helikopter karena ketika terbang, sangat banyak gangguan yang akan menyulitkan pilot bila harus berkomunikasi dan menyesuaikan navigasi dengan terlebih dahulu memencet tombol tertentu.
Kelebihan alat pengenal ucapan
Kelebihan dari peralatan yang menggunakan teknologi ini adalah :
1. Cepat
Teknologi ini mempercepat transmisi informasi dan umpan balik dari transmisi tersebut. Contohnya pada komando suara. Hanya dalam selang waktu sekitar satu atau dua detik setelah kita mengkomandokan perintah melalui suara, komputer sudah memberi umpan balik atas komando kita.
2. Mudah digunakan
Kemudahan teknologi ini juga dapat dilihat dalam aplikasi komando suara. Komando yang biasanya kita masukkan ke dalam komputer dengan menggunakan tetikus atau papan ketik kini dapat dengan mudahnya kita lakukan tanpa perangkat keras, yakni dengan komando suara.
Kekurangan alat pengenal ucapan
Kekurangan dari peralatan yang menggunakan teknologi ini adalah :
1. Rawan terhadap gangguan
Hal ini disebabkan oleh proses sinyal suara yang masih berbasis frekuensi. Ketika sebuah informasi dalam sinyal suara mempunyai komponen frekuensi yang sama banyaknya dengan komponen frekuensi gangguannya, akan sulit untuk memisahkan gangguan dari sinyal suara
2. Jumlah kata yang dapat dikenal terbatas
Hal ini disebabkan pengenal ucapan bekerja dengan cara mencari kemiripan dengan basis data yang dimiliki.
MANAJEMEN DATA TELEMATIKA
Kali ini kelompok kami akan membahas tentang Manajemen Data pada Telematika, artikel yang kami buat bersumber dari Lukis Alam dan anton@ukdw.ac.id.
PENGERTIAN CLIENT-SERVER
Client/Server dapat diartikan sebagai kemampuan komputer untuk meminta layanan request data kepada komputer lain. Setiap instance dari komputer yang meminta layanan disebut sebagai client, sedangkan setiap instance yang menyediakan layanan disebut sebagai server. Data yang diminta oleh client dapat diambil dari database pada sisi server yang sering disebut database server, seperi misalnya MySQL, PostgreSQL, Oracle, atau SQL Server.
KARAKTERISTIK CLIENT-SERVER
Client dan Server merupakan item proses (logika) terpisah yang bekerja sama pada suatu jaringan komputer untuk mengerjakan suatu tugas:
· Service : Menyediakan layanan terpisah yang berbeda
· Shared resource : Server dapat melayani beberapa client pada saat yang sama dan mengatur pengaksesan resource .
· Asymmetrical Protocol : antara client dan server merupakan hubungan one-to-many. Client memulai komunikasi dengan mengirim request ke server. Server menunggu permintaan dari client. Kondisi tersebut juga memungkinkan komunikasi callback.
· Transparency Location : proses server dapat ditempatkan pada mesin yang sama atau terpisah dengan proses client. Client/server akan menyembunyikan lokasi server dari client.
· Mix-and-match : tidak tergantung pada platform
· Message-based-exchange : antara client dan server berkomunikasi dengan mekanisme pertukaran message.
· Encapsulation of service : message memberitahu server apa yang akan dikerjakan
· Scalability : sistem C/S dapat dimekarkan baik vertical maupun horisontal
· Integrity : kode dan data server diatur secara terpusat, sedangkan pada client tetap pada komputer tersendiri.
· Characteristics of a client
– Initiates requests
– Waits for and receives replies
– Usually connects to a small number of servers at one time
– Typically interacts directly with end-users using a graphical user interface
· Characteristics of a server
– Passive (slave)
– Waits for requests from clients
– Upon receipt of requests, processes them and then serves replies
– Usually accepts connections from a large number of clients
– Typically does not interact directly with end-users
KEUNTUNGAN CLIENT-SERVER
· Client-server mampu menciptakan aturan dan kewajiban komputasi secara terdistribusi.
· Mudah dalam maintenance. Memungkinkan untuk mengganti, memperbaiki server tanpa mengganggu client.
· Semua data disimpan di server Server dapat mengkontrol akses terhadap resources, hanya yang memiliki autorisasi saja.
· Tempat penyimpanan terpusat, update data mudah. Pada peer-to-peer, update data sulit
· Mendukung banyak clients berbeda dan kemampuan yang berbeda pula.
KELEMAHAN CLIENT-SERVER
· Traffic congestion on the network, jika banyak client mengakses ke server secara simultan, maka server akan overload
– Berbeda dengan P2P network, dimana bandwidthnya meningkat jika banyak client merequest. Karena bandwidth berasal dari semua komputer yang terkoneksi kepadanya.
· Pada client-server, ada kemungkinan server fail.
– Pada P2P networks, resources biasanya didistribusikan ke beberapa node sehingga masih ada node yang dapat meresponse request.
ARSITEKTUR CLIENT/SERVER
Ø Menggunakan LAN untuk mendukung jaringan PC
Ø Masing-masing PC memiliki penyimpan tersendiri
Ø Berbagi hardware atau software
ARSITEKTUR FILE SERVER
* Model pertama Client/Server
* Semua pemrosesan dilakukan pada sisi workstation
* Satu atau beberapa server terhubungkan dalam jaringan
* Server bertindak sebagai file server
* File server bertindak sebagai pengelola file dan memungkinkan klien mengakses file tersebut
* Setiap klien dilengkapi DBMS tersendiri
* DBMS berinteraksi dengan data yang tersimpan dalam bentuk file pada server
* Aktivitas pada klien:
Ø Meminta data
Ø Meminta penguncian data
* Tanggapan dari klien :
Ø Memberikan data
* Mengunci data dan memberikan statusnya
BATASAN FILE SERVER
Ø Beban jaringan tinggi karena tabel yang diminta akan diserahkan oleh file server ke klien melalui jaringan
Ø Setiap klien harus memasang DBMS sehingga mengurangi memori
Ø Klien harus mempunyai kemampuan proses tinggi untuk mendapatkan response time yang bagus
Ø Salinan DBMS pada setiap klien harus menjaga integritas databasse yang dipakai secara bersama-sama ð tanggung jawab diserahkan kepada programmer
ARSITEKTUR DATABASE SERVER
Ø Klien bertanggung jawab dalam mengelola antar muka pemakai (mencakup logika penyajian data, logika pemrosesan data, logika aturan bisnis).
Ø Database server bertanggung jawab pada penyimpana, pengaksesan, dan pemrosesan database.
Ø Database serverlah yang dituntut memiliki kemampuan pemrosesan yang tinggi
Ø Beban jaringan menjadi berkurang
Ø Otentikasi pemakai, pemeriksaan integrasi, pemeliharaan data dictionary dilakukan pada database server
Ø Database server merupakan implementasi dari two-tier architecture
APPLICATION ARCHITECTURES
* Two-tier architecture: Contoh - program klien menggunakan ODBC/JDBC untuk berkomunikasi dengan database
* Three-tier architecture: Contoh aplikasi berbasis Web
Contoh Two-Tier Architecture :
Contoh Three-Tier Architecture :
Arsitektur Three-Tier
Ø Melibatkan lapisan server yang lain selain lapisan database server
Beberapa Keuntungan Arsitektur Three-Tier :
Ø Keluwesan teknologi
l Mudah untuk mengubah DBMS engine
l Memungkinkan pula middle tier ke platform yang berbeda
Ø Biaya jangka panjang yang rendah
l Perubahan-perubahan cukup dilakukan pada middle tier daripada pada aplikasi keseluruhan
Ø Keunggulan kompetitif
l Kekampuan untuk bereaksi thd perubahan bisnis dengan cepat, dengan cara mengubah modul kode daripada mengubah keseluruhan aplikasi
Aplikasi Web dapat dibagi menjadi 2 macam:
§ Web Statis dan Web Dinamis
Teknologi Web :
Ø Teknologi untuk membentuk aplikasi Web yang dinamis :
1. Teknologi pada sisi klien (client-side technology)
2. Teknologi pada sisi server (server-side technology)
Teknologi pada sisi Klien:
* Kontrol Active X
* Java applet
* Client-side script (JavaScript dan VBScript)
* DHTML (CSS / Cascading Style Sheets)
Teknologi pada sisi Server :
Ø CGI
Ø FastCGI
Ø Proprietary Web Server API (ISAPI dan NSAPI)
Ø Active Server Pages (ASP)
Ø Java Server Pages (JSP) dan Java Servlets
Ø Server-side JavaScript
Ø PHP
Selasa, 01 Desember 2009
Telematika
MIDDLEWARE TELEMATIKA
Pada tugas kelompok kali ini, kami akan membahas tentang Middleware Telematika. Sumber artikel ini berasal dari: http//lecturer.ukdw.ac.id/budsus.
Middleware adalah S/W penghubung yang berisi sekumpulan layanan yang memungkinkan beberapa proses dapat berjalan pada satu atau lebih mesin untuk saling berinteraksi pada suatu jaringan. Middleware sangat dibutuhkan untuk bermigrasi dari aplikasi mainframe ke aplikasi client/server dan juga untuk menyediakan komunikasi antar platform yang berbeda.
Dalam dunia teknologi informasi, terminologi middleware adalah istilah umum dalam pemrograman komputer yang digunakan untuk menyatukan, sebagai penghubung, ataupun untuk meningkatkan fungsi dari dua buah progaram/aplikasi yang telah ada. Perangkat lunak middleware adalah perangkat lunak yang terletak diantara program aplikasi dan pelayanan-pelayanan yang ada di sistim operasi. Adapun fungsi dari middleware adalah:
*
Menyediakan lingkungan pemrograman aplilasi sederhana yang menyembunyikan penggunaan secara detail pelayanan-pelayanan yang ada pada sistem operasi .
*
Menyediakan lingkungan pemrograman aplikasi yang umum yang mencakup berbagai komputer dan sistim operasi.
*
Mengisi kekurangan yang terdapat antara sistem operasi dengan aplikasi, seperti dalam hal: networking, security, database, user interface, dan system administration.
Layanan Middleware merupakan sekumpulan S/W terdistribusi yang menempati lapisan antara aplikasi dan sistem operasi serta layanan jaringan di suatu node pada jaringan komputer. Menyediakan kumpulan fungsi API (Application Programming Interfaces) yang lebih tinggi daripada API yang disediakan sistem operasi dan layanan jaringan yang memungkinkan suatu aplikasi dapat :
*
Mengalokasikan suatu layanan secara transparan pada jaringan
*
Menyediakan interaksi dengan aplikasi atau layanan lain
*
Tidak tergantung dari layanan jaringan
*
Handal dan mampu memberikan suatu layanan
*
Diperluas (dikembangkan) kapasitasnya tanpa
kehilangan fungsinya
Berikut ini contoh-contoh layanan middleware :
TRANSACTION MONITOR
*
Produk pertama yang disebut middleware.
*
Menempati posisi antara permintaan dari program client dan database, untuk menyakinkan bahwa semua transaksi ke database terlayani dengan baik.
MESSAGING MIDDLEWARE
Merupakan antarmuka dan transportasi antar aplikasi
*
Menyimpan data dalam suatu antrian message jika mesin tujuan sedang mati atau overloaded.
*
Mungkin berisi business logic yang merutekan message ke tujuan sebenarnya dan memformat ulang data lebih tepat.
*
Sama seperti sistem messaging email, kecuali messaging middleware digunakan untuk mengirim data antar aplikasi.
MIDDLEWARE BASISDATA
*
Middleware basisdata menyediakan antarmuka antara sebuah query dengan beberapa database yang terdistribusi.
*
Menggunakan, baik arsitektur hub and spoke atau arsitektur terdistribusi, memungkinkan data untuk digabungkan dari beberapa sumber data yang berbeda atau terpisah.
MIDDLEWARE APPLICATION SERVER
*
Sebuah Web-based Application server, yang menyediakan antarmuka untuk berbagai aplikasi, digunakan sebagai middleware antara browser dan aplikasi.
*
J2EE adalah contoh application serverA wide range of server-side processing has been supported by appservers (i.e.;J2EE).
CONTOH MIDDLEWARE :
*
Java’s: Remote Procedure Call
*
Object Management Group's: Common Object Request Broker Architecture (CORBA)
*
Microsoft's COM/DCOM (Component Object Model)
– Also .NET Remoting
Microsoft’s Component Object Model (COM)
Menangani pemaketan dan deployment komponen yang mendukung berbagai bahasa pemrograman. COM adalah arsitektur komponen yang memiliki beberapa kekuatan
*
Ribuan kontrol ActiveX controls (in-process COM components) tersedia di pasar.
*
Microsoft dan vendor lain membangun banyak tool yang mempercepat perkembangan aplikasi berbasis pada COM.
Minggu, 22 November 2009
Layanan Telematika
Berbagai keadaan menunjukkan bahwa Indonesia belum mampu mendayagunakan potensi teknologi telematika secara baik, dan oleh karena itu Indonesia terancam "digital divide" yang semakin tertinggal terhadap negara-negara maju. Kesenjangan prasarana dan sarana telematika antara kota dan pedesaaan, juga memperlebar rurang perbedaan sehingga terjadi pula "digital divide" di dalam negara kita
sendiri. Indonesia perlu melakukan terobosan agar dapat secara efektif mempercepat pendayagunaan teknologi telematika yang potensinya sangat besar itu,untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mempererat persatuan bangsa sebagai landasan yang kokoh bagi pembangunan secara berkelanjutan. Di dalam hal ini pemerintah perlu secara proaktif dan dengan komitmen yang tinggi membangunkesadaran politik dan menumbuhkan komitmen nasional,membentuk lingkungan bisnis yang kompetitif, serta meningkatkan kesiapan masyarakat untuk mempercepat pengembangan dan pendayagunaan teknologi telematika secara sistematik.
Indonesia perlu menyambut komitmen dan inisiatif berbagai lembaga internasional, kelompok negara atau negara-negara lain secara sendiri-sendiri dalam meningkatkankerja sama yang lebih erat dalam penyediaan sumber daya pembiayaan, dukungan teknis, dan sumber daya lain untuk membantu Indonesia sebagai negara berkembang mengatasi "digital divide". Dengan kenyataan tersebut, pemerintah dengan ini menyatakan komitmen untuk melaksanakan kebijakan serta melakukan langkah-langkahdalam bentuk program aksi yang dapat secara nyata mengatasi "digital divide", dengan arah pengembangan sebagai yang dimaksud dalam isi kerangka kebijakan ini.
a. Layanan Telematika dibidang Informasi
Penggunaan teknologi telematika dan aliran informasi harus selalu ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk pemberantasan kemiksinan dan kesenjangan, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Selain itu, teknologi telematika juga harus diarahkan untuk menjembatani kesenjangan politik dan budaya serta meningkatkan keharmonisan di kalangan masyarakat
Wartel dan Warnet memainkan peranan penting dalam masyarakat. Warung Telekomunikasi dan Warung Internet ini secara berkelanjutan memperluas jangkauan pelayanan telepon dan internet, baik di daerah kota maupun desa, bagi pelanggan yang tidak memiliki akses sendiri di tempat tinggal atau di tempat kerjanya. Oleh karena itu langkah-langkah lebih lanjut untuk mendorong pertumbuhan jangkauan dan kandungan informasi pelayanan publik, memperluas pelayanan kesehatan dan pendidikan, mengembangkan sentra-sentra pelayanan masyarakat perkotaan dan pedesaan, serta menyediakan layanan "e-commerce" bagi usaha kecil dan menengah, sangat diperlukan. Dengan demikian akan terbentuk Balai-balai Informasi. Untuk melayani lokasi-lokasi yang tidak terjangkau oleh masyarakat.
b. Layanan Telematika di bidang Keamanan
Layanan telemaatika juga dimanfaatkan pada sektor – sektor keamanan seperti yang sudah dijalankan oleh Polda Jatim yang memanfaatkan TI dalam rangka meningkatkan pelayanan keamanan terhadap masyarakat. Kira-kira sejak 2007 lalu, membuka layanan pengaduan atau laporan dari masyarakat melalui SMS dengan kode akses 1120. Selain itu juga telah dilaksanakan sistem online untuk pelayanan di bidang Lalu Lintas. Polda Jatim memiliki website di http://www.jatim.polri.go.id, untuk bisa melayani masyarakat melalui internet. Hingga kini masih terus dikembangkan agar dapat secara maksimal melayani masyarakat. Bahkan Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polda Jatim sudah banyak memanfaatkan fasilitas website ini dan sangat bermanfaat dalam menangani kasus-kasus yang sedang terjadi dan lebih mudah dalam memantau setiap perkembangan kasus atau laporan, baik laporan dari masyarakat maupun laporan internal untuk Polda Jatim sendiri. Bukan hanya penanganan kasus kejahatan semata, tapi juga termasuk laporan terkait lalu lintas, intelijen, tindak pidana ringan (tipiring) di masyarakat, pengamanan untuk pemilu, termasuk laporan bencana alam. Masyarakat juga bisa menyampaikan uneg-uneg atau opini mengenai perilaku dan layanan dari aparat kepolisian melalui email atau website . Semoga saja daerah – daerah lainnya yang tersebar diseluruh Indonesia dapat memanfaatkan teknologi telematika seperti halnya Polda Jatim agar terciptanya negara Indonesia yang aman serta disiplin.
Indonesia perlu menciptakan suatu lingkungan legislasi dan peraturan perundang-undangan.Upaya ini mencakup perumusan produk-produk hukum baru di bidang telematika (cyber law) yang mengatur keabsahan dokumen elektronik, tanda tangan digital, pembayaran secara elektronik, otoritas sertifikasi, kerahasiaan, dan keamanan pemakai layanan pemakai layanan jaringan informasi. Di samping itu, diperlukan pula penyesuaian berbagai peraturan perundang-undangan yang telah ada, seperti mengatur HKI, perpajakan dan bea cukai, persaingan usaha, perlindungan konsumen, tindakan pidana, dan penyelesaian sengketa. Pembaruan perauran perundang-udangan tersebut dibutuhkan untuk memberikan arah yang jelas, transparan, objektif, tidak diskriminatif, proporsional, fleksibel, serta selaras dengan dunia internasional dan tidak bias pada teknologi tertentu. Pembaruan itu juga diperlukan untuk membentuk ketahanan dalam menghadapi berbagai bentuk ancaman dan kejahatan baru yang timbul sejalan dengan perkembangan telematika.
c. Layanan Context Aware dan Event-Based
Di dalam ilmu komputer menyatakan bahwa perangkat komputer memiliki kepekaan dan dapat bereaksi terhadap lingkungan sekitarnya berdasarkan informasi dan aturan-aturan tertentu yang tersimpan di dalam perangkat. Gagasan inilah yang diperkenalkan oleh Schilit pada tahun 1994 dengan istilah context-awareness.
context-awareness adalah kemampuan layanan network untuk mengetahui berbagai konteks, yaitu kumpulan parameter yang relevan dari pengguna (user) dan penggunaan network itu, serta memberikan layanan yang sesuai dengan parameter-parameter itu. Beberapa konteks yang dapat digunakan antara lain lokasi user, data dasar user, berbagai preferensi user, jenis dan kemampuan terminal yang digunakan user. Sebagai contoh : ketika seorang user sedang mengadakan rapat, maka context-aware mobile phone yang dimiliki user akan langsung menyimpulkan bahwa user sedang mengadakan rapat dan akan menolak seluruh panggilan telepon yang tidak penting. Dan untuk saat ini, konteks location awareness dan activity recognition yang merupakan bagian dari context-awareness menjadi pembahasan utama di bidang penelitian ilmu komputer.
Tiga hal yang menjadi perhatian sistem context-aware menurut Albrecht Schmidt, yaitu:
1. The acquisition of context
Hal ini berkaitan dengan pemilihan konteks dan bagaimana cara memperoleh konteks yang diinginkan, sebagai contoh : pemilihan konteks lokasi, dengan penggunaan suatu sensor lokasi tertentu (misalnya: GPS) untuk melihat situasi atau posisi suatu lokasi tersebut.
2. The abstraction and understanding of context
Pemahaman terhadap bagaimana cara konteks yang dipilih berhubungan dengan kondisi nyata, bagaimana informasi yang dimiliki suatu konteks dapat membantu meningkatkan kinerja aplikasi, dan bagaimana tanggapan sistem dan cara kerja terhadap inputan dalam suatu konteks.
3. Application behaviour based on the recognized context
Terakhir, dua hal yang paling penting adalah bagaimana pengguna dapat memahami sistem dan tingkah lakunya yang sesuai dengan konteks yang dimilikinya serta bagaimana caranya memberikan kontrol penuh kepada pengguna terhadap sistem.
Sumber : http://helenamayawardhani.wordpress.com/2009/07/17/context-awareness/
d. Layanan Perbaikan Sumber
TELEMETIKA UNTUK MEMPERSATUKAN BANGSA DAN MEMBERDAYAKAN RAKYAT
Indonesia pada saat ini tengah dalam masa transisi menuju negara demokrasi. Dengan sistem pemerintahan yang terdesentralisasi dalam negara kesatuan dan
persatuan bangsa yang kukuh. Untuk mempercepat proses demokrasi dalam kesatuan dan persatuan tersebut, Indonesia harus mampu mendayagunakan potensi teknologi telematika untuk keperluan :
- meniadakan hambatan pertukaran informasi antar masyarakat dan antar wilayah
negara, karena hanya dengan demikian berbagai bentuk kesenjangan yang
mengancam kesatuan bangsa dapat teratasi secara bertahap;
- memberikan kesempatan yang sama serta meningkatkan ketersediaan informasi
dan pelayanan publik yang diperlukan untuk memperbaiki kehidupan sosial dan
ekonomi masyarakat, serta memperluas jangkauannya agar dapat mencapai
seluruh wilayah negara;
- memperbesar kesempatan bagi usaha kecil dan menengah untuk berkembang
karena dengan teknologi telematika mampu memanfaatkan pasar yang lebih luas
- meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kemampuan inovasi dalam sektor
produksi, serta memperlancar rantai distribusi,agar daya saing ekonomi
nasional dalam persaingan global dapat diperkuat;
- meningkatkan transparansi dan memperbaiki efisiensi pelayanan publik, serta
memperlancar interaksi antar lembaga-lembaga pemerintah, baik pada tingkat
pusat maupun daerah, sebagai landasan untuk membentuk kepemerintahan yang
efektif, bersih,dan berorientasi pada kepentingan rakyat.
TELEMATIKA DALAM MASYARAKAT DAN UNTUK MAYSARAKAT
2. Penggunaan teknologi telematika dan aliran informasi harus selalu ditujukan
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk pemberantasan
kemiksinan dan kesenjangan, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Selain itu, teknologi telematika juga harus diarahkan untuk menjembatani
kesenjangan politik dan budaya serta meningkatkan keharmonisan di kalangan
masyarakat.
5. Sektor swasta harus berperan aktif dalam penyediaan informasi serta
mengembangkan berbagai aplikasi yang diperlukan oleh masyarakat.Oleh karena
itu, pemerintah akan berupaya untuk mendorong perkembangan industri
"information content" dan aplikasi. Pendayagunaan perangkat lunak "open
sources" perlu mendapakan perhatian khusus.
6. Di pihak lain, pendayagunaan teknologi telematika sering terhambat oleh
kemampuan masyarakat menggunakannya, di mana bahasa seringkali merupakan
salah satu faktor penghambat. Agar difusi teknologi telematika dapat
dipercepat dan diperluas, maka di samping meningkatkan kemampuan
mendayagunakan teknologi telematika, pemerintah akan memberikan perhatian
khusus bagi berkembangnya standard dan piranti antarmuka berbasis bahasa
Indonesia untuk mempermudah penggunaan produk teknologi telematika bagi
penduduk yang tidak mampu berbahasa asing.
INFRASTRUKTUR INFORMASI NASIONAL
7. Infrastruktur jaringan informasi tidak saja diperlukan oleh masyarakat untuk
mengakses dan mendistribusikan informasi, baik di dalam negeri maupun global,
namun telah menjadi infrastruktur ekonomi yang sangat penting. Untuk dapat
memanfaatkan teknologi telematika yang berkembang dengan cepat, Indonesia
harus mengatasi tantangan moderenisasi dan perluasan infrastruktur informasi
nasional. Dunia usaha merupakan pendorong perkembangan infrastruktur
informasi nasional yang sangat penting, baik untuk menggalang investasi untuk
membangun infrastruktur tersebut maupun untuk mengembangkan berbagai inovasi
yang diperlukan bagi peningkatan kinerja jaringan informasi.
8. Indonesia akan terus menerus menumbuhkan pasar yang kompetitif bagi bisnis
telematika agar sektor swasta dapat berkembang secara efisien, serta
memantapkan strategi dan inisiatif untuk mendorong partisipasi internasional
dalam perluasan dan peningkatan kualitas jaringan informasi. Indonesia juga
harus memanfaatkan peningkatan skala ekonomi dan kemampuan teknologi yang
terbentuk, untuk menstimulasi pertumbuhan industri jasa dan industri yang
menghasilkan produk telematika.
9. Pemerintah pada dasarnya akan lebih berperan sebagai fasilitator dan
motivator. Dalam hubungan ini pemerintah akan secara terarah mengembangkan
berbagai bentuk kerjasama dan kemitraan dengan sektor swasta nasional, serta
menyediakan fasilitasi dan insentif agar sektor swasta dapat berperan secara
maksimal. Pemerintah pusat dan daerah dalam batas-batas kemampuannya harus
mempertimbangkan adanya sistem pendanaan yang cerdik dan kreatif untuk secara
langsung atau tidak langsung mendorong perkembangan layanan jaringan
informasi bagi usaha kecil menengah serta bagi masyarakat di daerah pedesaan,
yang tidak dapat terlayani secara komersial.
10. Pemerintah juga akan secara proaktif berperan sebagai katalis untuk
memfasilitasi interaksi dan komunikasi antar pihak-pihak yang berkepentingan,
serta mengembangkan kolaborasi dengan pihak-pihak luar negeri untuk berbagai
hal yang menyangkut pengembangan infrastruktur informasi nasional, termasuk
menyusun legislasi dan peraturan yang dapat memberikan kepastian dan
kenyamanan bagi investasi serta kegiatan bisnis di bidang telematika.
SEKTOR SWASTA DAN IKLIM USAHA
11. Perkembangan bisnis berbasis teknologi telematika, baik dalam tingkat skala
maupun lingkupnya, menentukan laju difusi teknologi ini ke dalam kegiatan
ekonomi dan kehidupan masyarakat. Sektor swasta memainkan peran yang penting
dalam mentransformasikan teknologi telematika yang sangat potensial itu
menjadi barang dan jasa yang diperlukan.
12. Indonesia saat ini dalam proses untuk mempercepat transisi di bidang
telekomunikasi dari lingkungan usaha yang monopolistik ke lingkungan usaha
yang kompetitif. Inisiatif tersebut dilaksanakan dengan membuka kesempatan
bagi sektor swasta untk memasuki bisnis jaringan dan jasa telekomunikasi,
termasuk penyiaran; mewujudkan kesetaraan peran sektor swasta dengan BUMN
dalam penyelenggaraan bisnis telematika; menciptakan kebijakan dan kerangka
peraturan perundang-undangan yang transparan; membentuk sistem dan lembaga
regulasi yang independen;dan menyediakan insentif yang selaras dengan
persyaratan pasar untuk mempercepat perkembangan industri jasa dan jaringan
telematika serta industri produk telematika menuju kelas dunia.
13. Indonesia perlu menciptakan suatu lingkungan legislasi dan peraturan
perundang-undangan yang dapat mendorong perkembangan "e-commerce"dan berbagai
pemanfaatan jaringan informasi. Upaya ini mencakup perumusan produk-produk
hukum baru di bidang telematika (cyber law) yang mengatur keabsahan dokumen
elektronik, tandatangan digital,pembayaran secara elektronik, otoritas
sertifikasi, kerahasiaan, dan keamanan pemakai layanan jaringan informasi.
Di samping itu, diperlukan pula penyesuaian berbagai peraturan perundang-
undangan yang telah ada, seperti yang mengatur HKI, perpajakan dan bea cukai,
persaingan usaha, perlindungan konsumen, tindakan pidana, dan penyelesaian
sengketa. Pembaruan peraturan perundang-undangan itu dibutuhkan untuk
memberikan arah yang jelas, transparan, objektif, tidak diskriminatif,
proporsional, fleksibel, serta selaras dengan dunia internasional dan tidak
bias pada teknologi tertentu. Pembaruan itu juga diperlukan untuk membentuk
ketahanan dalam menghadapi berbagai bentuk ancaman dan kejahatan baru yang
timbul sejalan dengan perkembangan telematika.
14. Agar sumberdaya telematika yang terbatas dapat teralokasi secara wajar dan
efisien serta melindungi kepentingan masyarakat, jangkauan pembaharuan sistem
peraturan dan perundang-undangan di bidang telematika harus mengarah menuju
terbentuknya sistem yang bebas dari kepentingan sepihak. Untuk itu akan
diadakan tinjauan ulang, penyesuaian, dan restrukturisasi terhadap lembaga-
lembaga regulasi agar dapat diberdayakan serta terbebas dari semua bentuk
konflik kepentingan, termasuk perlakuan khusus dan berbagai kepentingan BUMN
yang dapat menghambat kompetisi.
15. Pemerintah bertekad dengan berbagai cara menciptakan serta terus menerus
memelihara dan meningkatkan lingkungan usaha yang kondusif dan kompetitif,
agar sektor swasta dapat berkembang untuk mendorong penyebaran teknologi
telematika di dalam negeri secara meluas sampai kesemua kabupaten, kecamatan,
dan desa, serta mempenetrasi pasar luar negeri.
PENINGKATAN KAPASITAS DAN TEKNOLOGI
16. Pada saat ini pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan tidak dapat
dilaksanakan tanpa kemajuan teknologi dan penerapannya. Pemerintah dan sektor
swasta perlu meningkatkan dukungan bagi pembentukan dan penyebaran kemampuan
iptek melalui program pendidikan dan penelitian pengembangan, serta
aplikasinya ke dalam dunia usaha secara luas.
17. Pemerintah dalam perannya sebagai katalis dalam memfasilitasi komunikasi dan
membangun konsensus antara pihak-pihak yang berkepentingan, menyadari penting
nya potensi pendayagunaan teknologi telematika untuk memperluas jangkauan dan
meningkatkan kualitas pendidikan. Pemerintah bersama-sama dengan pihak-pihak
terkait akan melaksanakan dan mendorong partisipasi sektor swasta dalam
mengembangkan program-program belajar jarak jauh, serta memanfaatkan tawaran
kerjasama internasional bagi keperluan peningkatan kemampuan teknis dan
pembelajaran berkelanjutan bagi seluruh masyarakat.
GOVERNMENT ON-LINE
Penerapan jaringan informasi di lingkungan pemerintah pusat dan daerah secara terpadu telah menjadi prasyarat yang penting untuk mencapai "good governance" dalam rangka meningkatkan transparansi,akuntabilitas, dan partisipasi masyarakat dalam berbagai kegiatan kepemerintahan guna antara lain memperbaiki pelayanan publik, meningkatkan efisiensi pelaksanaan otonom daerah, serta mengurangi berbagai kemungkinan kebocoran anggaran.
TIM KOORDINASI TELEMATIKA INDONESIA (TKTI)
TKTI mempunyai tugas mengkoordinasikan perencanaan dan memelopori program aksi dan inisiatif untuk meningkatkan perkembangan dan pendayagunaan teknologi telematika di Indonesia, serta memfasilitasi dan memantau pelaksanaannya. Agar program aksi dan inisiatif tersebut dapat dilaksanakan secara efektif, TKTI akan menkoordinasikan interaksi antar instansi pemerintah terkait, baik di pusat maupun daerah, agar pelaksanaan tugas dan fungsinya masing-masing dapat saling tunjang menunjang serta terpadu. TKTI juga akan berupaya mendorong keikutsertaan sektor swasta secara maksimal.
Untuk keperluan itu, TKTI juga akan memperkuat kemampuan menggalang sumber daya yang ada di Indonesia guna mendukung keberhasilan pelaksanaan semua arah pengembangan dan pendayagunaan teknologi telematika seperti yang tercakup didalam dokumen ini, melaksanakan forum untuk membangun konsensus antar pihak- pihak terkait di sektor pemerintah dan swasta, serta mengakses pengalaman internasional dalam mengembangkan sistem infrastruktur informasi nasional.TKTI akan mengakses kemungkinan untuk bekerjasama dengan berbagai lembaga internasional dan regional,untuk memperoleh masukan masukan strategis dibidang kebijakan dan peraturan perundang-undangan,mengembangkan sejumlah proyek percontohan untuk menstimulasi perkembangan telematika di Indonesia, serta mendapatkan dukungan teknis, pembiayaan, dan dukungan lainnya secara terpadu.
Arsitektur Telematika
a. Sistem tunggal/ Mandiri (Stand Alone)
b. Sistem Tersentralisasi (Centralize System)
c. Sistem Client Server
Arsitektur sistem Client-Server
Arsitektur client-server dapat diibaratkan setiap komputer memiliki tugas yang berbeda dan bisa dioptimalkan untuk tugas tertentu. Misalkan pada DBMS terdapat didalam satu komputer tetapi banyak aplikasi yang mengakses database dan semua client melakukan permintaan dari database yang sama. Program yang menerima dan melayani permintaan ini adalah DBMS dan komputer yang menjalankan database disebut server database. Aplikasi sebagai client yang tidak mengetahui bagaimana data disimpan dalam database. Pada arsitektur client-server, aplikasi dipecah kedalam dua komponen utama yang bekerjasama untuk mencapai satu tujuan bersama. Komponen komponen ini disebut dengan tier (tingkat) dan setiap tingkat mengimplementasikan fungsi yang berbeda. Menurut Evangelos Petroustos diklasifikasikan menjadi dua model yaitu:
a. Model Dua Tingkat (Two-Tier)
.
Tingkat pertama dari model two-tier adalah client tier atau presentation layer yang dijalankan pada client. Tingkat ini mengandung kode yang menampilkan data dan berinteraksi dengan user. Aplikasi client meminta data dari database dan menampilkannya pada salah satu atau lebih form tampilan. Setelah data berada pada komputer client aplikasi, kita bisa memprosesnya dan menampilkannya dengan berbagai cara. Komputer client mampu memanipulasi data secara lokal dan server tidak dilibatkan didalam proses ini. Jika user mengedit sebuah field aplikasi, user juga bisa meng- update database.
Tingkat kedua adalah database server atau DBMS tingkatan ini memanipulasi objek yang sangat komplek yaitu database. DBMS banyak menerima permintaan semacam yang sangat sulit dari client dan server harus bisa melayani semua permintaan client tersebut. Tugas dari server adalah mengambil data yang dibutuhkan dan mengirimkannya kepada client.
b. Arsitektur Model Tiga Tingkat (Three-tier)
Model dua tingkat adalah arsitektur yang sangat efisien untuk aplikai datasbase, biasanya aplikasi dua tingkat ini dijalankan pada LAN yang kecil. Bentuk yang paling lengkap dari aplikasi database adalah three-tier .
Tingkat ini adalah sebuah objek yang ada diantara aplikasi client-server. Yang merupakan suatu class atau banyak class yang memiliki beberapa method dan mengurung client dari server. Aplikasi client bisa memanggil method objek yang berada pada middle-tier dan mendapatkan hasilnya. Keuntungan dari middle-tier adalah lapisan mengisolasi client dari server. Client tidak lagi mengakses database tetapi mengambil method yang dimiliki oleh objek-objek pada middle-tier.
Aplikasi yang terstruktur dengan baik mengimplementasikan operasi-operasi di dalam middle-tier. Selain itunclient tidak perlu tahu bagaimanana setiap pelanggan disimpan dalam database. Jika dia bisa memanggil method addCustomer() dan mengirimkan nilai-nilai pada field (nama pelanggan, alamat dsb) sebagai argumennya, middle-tier akan menyisipkan informasi baru kedalam database dan mengembalikan nilai true jika semua berjalan lancar atau pesan error jika terjadi kesalahan.
Minggu, 11 Oktober 2009
Tugas PSI 1 (SDLC)
Siklus Hidup Pengembangan Sistem
SDLC merupakan proses yang direkayasa secara logik untuk mengembangkan sistem dari tahap perencanaan sampai penerapan
4(empat) tahap pertama (Tahap FRONT –END)
Digerakkan oleh pemakai
Untuk menyelidiki konsep sistem baru dan menentukan dengan tepat apa yang dibutuhkan para pemakai sebelum merancang sistem secara terinci
Dokumentasi Laporan yang dibuat ditujukan untuk para pemakai sistem
2 Tahap terakhir (Tahap BACK-END)
Digerakkan oleh perancang dan teknokrat
Proses dari pengembangan sistem yang terutama :
Analisis sistem
Desain sistem
Implementasi sistem
+ Proses kebijakan
+ Perencanaan sistem dalam tahapan pengembangan sistem (proses ini merupakan tahapan sebelum dilakukan pengembangan sistem initiation of system project)
Desain sistem dalam 2 tahapan :
# Desain sistem secara umum/ konsep/ makro/ logika/khusus
# Desain sistem secara rinci/fisik
Setelah sistem baru dikembangkan dan diimplementasikan
# Tahap Pemeliharaan (10 -20 tahun atau lebih)
Jika sistem ini tidak lagi efisien dan efektif untuk tetap digunakan, maka tidak dilanjutkan dan sistem baru dikembangkan
Tahapan Dalam SDLC
1. Tahap Perencanaan
2. Tahap Analisis
3. Tahap Perancangan Umum TAHAP FRONT-END
4. Tahap Evaluasi dan Seleksi
5. Tahap Perancangan Rinci TAHAP BACK-END
6. Tahap Implementasi
Sumber : www.youtube.com
Rabu, 07 Oktober 2009
Tugas 1 ( KSI Lanjut)
Keterangan :
Untuk memperlancar proses produksinya perusahaan biskuit kaleng membutuhkan beberapa bahan – bahan mentah untuk memproduksi biskuit tersebut, diantaranya : terigu, gula, mentega, garam, telur, keju, coklat, vanili, pengembang kue yang dipasok oleh perusahaan cookies. Perusahaan juga membutuhkan bahan baku alumunium yang dipasok dari perusahaan kaleng serta kertas dan plastik yang dipasok oleh perusahaan kemasan / box. Oleh sebab itu perusahaan harus bekerja sama dengan perusahaan – perusahaan lain untuk memperlancar produksinya.
Kemudian setelah seluruh bahan baku tersedia maka perusahaan biskuit kaleng mengolah semua bahan baku tersebut menjadi biskuit kaleng, seteleh semua selesai diproduksi biskut tersebut diuji laboratorium untuk diuji kandungan gizinya apakah layak dikonsumsi atau tidak oleh konsumen. Setelah pengujian sesuai dengan prosedur biskuit disimpan di dalam gudang penyimpanan dan siap untuk didistribusikan melalui distributorlokal maupun internasional.
Kemudian dari distributor – distributor tersebut biskuit kaleng didistribusikan kembali ke supermarket – supermarket sehingga konsumen dapat membeli biskuit kaleng tersebut.
Rabu, 30 September 2009
Pengantar Telematika
Perkembangan informasi sudah sedemikian rupa seperti sekarang ini. Apalagi pada bidang teknologi telematika telah berkembang sehingga mampu menyampaikan (mentransfer) berbagai macam informasi.
Perkembangan Telematika
Di Tanah Air Perkembangan teknologi informasi dan telematika masih tertinggal dibandingkan negara-negara lain, bahkan negara Cina sudah dapat menyalip Indonesia dalam bidang aplikasi komputer yang sebelumnya berada di bawah kita. Sebelumnya di Indonesia sudah memiliki badan secara khusus mengurus perkembangan teknologi informasi, yaitu Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI). Tugas dari badan ini adalah melaksanakan pemerintahan online atau e-government.Dengan e-government, pemerintah dapat menjalankan fungsinya melalui media Internet. Yang bertujuan memberi pelayanan kepada publik secara transparan dan dengan akses yang lebih mudah. Caranya dengan membangun sejumlah situs yang tersedia. Semua itu dapat terleksana karena ada kebijakan otonomi daerah yang sangat berperan dalam perkembangan e-goverment.
sumber :http://www.total.or.id/info.php?kk=Telematika