Minggu, 11 Oktober 2009

Tugas PSI 1 (SDLC)

SDLC (System Development Life Cycle)
Siklus Hidup Pengembangan Sistem

SDLC merupakan proses yang direkayasa secara logik untuk mengembangkan sistem dari tahap perencanaan sampai penerapan

4(empat) tahap pertama (Tahap FRONT –END)
Digerakkan oleh pemakai
Untuk menyelidiki konsep sistem baru dan menentukan dengan tepat apa yang dibutuhkan para pemakai sebelum merancang sistem secara terinci
Dokumentasi Laporan yang dibuat ditujukan untuk para pemakai sistem
2 Tahap terakhir (Tahap BACK-END)
Digerakkan oleh perancang dan teknokrat
Proses dari pengembangan sistem yang terutama :
Analisis sistem
Desain sistem
Implementasi sistem
+ Proses kebijakan
+ Perencanaan sistem dalam tahapan pengembangan sistem (proses ini merupakan tahapan sebelum dilakukan pengembangan sistem initiation of system project)
Desain sistem dalam 2 tahapan :
# Desain sistem secara umum/ konsep/ makro/ logika/khusus
# Desain sistem secara rinci/fisik
Setelah sistem baru dikembangkan dan diimplementasikan
# Tahap Pemeliharaan (10 -20 tahun atau lebih)
Jika sistem ini tidak lagi efisien dan efektif untuk tetap digunakan, maka tidak dilanjutkan dan sistem baru dikembangkan



Tahapan Dalam SDLC

1. Tahap Perencanaan
2. Tahap Analisis
3. Tahap Perancangan Umum TAHAP FRONT-END
4. Tahap Evaluasi dan Seleksi

5. Tahap Perancangan Rinci TAHAP BACK-END
6. Tahap Implementasi

Sumber : www.youtube.com

Rabu, 07 Oktober 2009

Tugas 1 ( KSI Lanjut)



Keterangan :

Untuk memperlancar proses produksinya perusahaan biskuit kaleng membutuhkan beberapa bahan – bahan mentah untuk memproduksi biskuit tersebut, diantaranya : terigu, gula, mentega, garam, telur, keju, coklat, vanili, pengembang kue yang dipasok oleh perusahaan cookies. Perusahaan juga membutuhkan bahan baku alumunium yang dipasok dari perusahaan kaleng serta kertas dan plastik yang dipasok oleh perusahaan kemasan / box. Oleh sebab itu perusahaan harus bekerja sama dengan perusahaan – perusahaan lain untuk memperlancar produksinya.

Kemudian setelah seluruh bahan baku tersedia maka perusahaan biskuit kaleng mengolah semua bahan baku tersebut menjadi biskuit kaleng, seteleh semua selesai diproduksi biskut tersebut diuji laboratorium untuk diuji kandungan gizinya apakah layak dikonsumsi atau tidak oleh konsumen. Setelah pengujian sesuai dengan prosedur biskuit disimpan di dalam gudang penyimpanan dan siap untuk didistribusikan melalui distributorlokal maupun internasional.

Kemudian dari distributor – distributor tersebut biskuit kaleng didistribusikan kembali ke supermarket – supermarket sehingga konsumen dapat membeli biskuit kaleng tersebut.